Menubar

Senin, 31 Januari 2011

Krisis Politik di Mesir


Di Mesir, demonstrasi menentang pemerintah sampai detik ini masih terus berlanjut, bahkan para demonstran tidak menghiraukan diberlakukannya jam malam oleh pemerintah, para demonstran tetap memadati jalan-jalan kota besar mesir, seperti Cairo tempat perguruan tinggi Islam tertua di timur tengah, di Alexandria keadaannya tidak jauh berbeda, rakyat tumpah ruah di jalan menuntut Presiden Mubarok pergi meninggalkan mesir dan menjamin revolusi benar-benar terjadi.]

Di tengah krisis poliktik seperti ini, tentu saja memberikan peluang bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan anarkis semacam penjarahan, narapidana yang kabaur dari penjara, pemerintah jelas tidak sempat mengurusi situasi ini mengingat posisi merekapun saat ini pun tertekan oleh demonstrasi yang menuntut mereka mundur.

Sampai sejauh ini  belum ada tanda-tanda pemerintah memenuhi tuntutan demonstran, walaupun “pemimpin oposisi Muhammad El-Baradei”[1] meminta Mubarok pergi meninggalkan Mesir kemarin. Banyak korban telah berjatuhan, taksiran sementara dari beberapa sumber berita internasional[2] korban meninggal tidak kurang dari 100 dan ratusan lain terluka karena bentrokan dengan aparat kepolisian sejak demonstrasi dimulai. Berdasar informasi ternyata polisi memang lebih dibenci oleh masyarakat dari pada tentara, karenanya tak heran kantor-kantor polisi di beberapa tempat menjadi sasaran kemarahan warga yang sudah selama 23 tahun memendamnya. Saat ini militer mengambil kendali keamanan dan mencoba menghentikan demonstrasi. Namun nampaknya militer sendiri tidak berani mengambil tindakan tegas terhadap para demonstran yang melanggar ketentuan jam malam, hal ini jelas menunjukkan sikap militer terhadap pemerintah saat ini, banyak yang percaya bahwa masa depan mesir ke depan akan sangat bergantung pada sikap militer apakah akan berdiri di belakang Mubarok atau dibelakang massa demonstran. Mubarok sendiri sudah mengambil ancang-ancang dengan bernegosiasi dengan para petinggi militer dakan rangka mengamankan pemerintahannya.

Mubarok sendiri sebelumnya telah membubarkan kabinetnya dan berjanji akan menyelenggarakan pemerintah yang demokratis, tapi nampaknya bagi para demonstran tindakan tersebut sudah terlambat, massa tetap bertekad dengan tuntutannya Mubarok harus pergi dari Mesir. Jelas ini adalah tuntutan yang berat bagi  Mubarok dan sampai sejauh ini dia tidak rela dengan tuntutan ini, kita akan lihat beberapa hari ke depan apakah Mubarok akan bertahan dengan kekuasaannya dan memukul mundur para demonstran atau sebaliknya dia harus pergi meninggalkan mesir dalam kekalahan.





[1] Mantan kepala komisi pengawas nuklir PBB
[2] CNN dan BBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar