Yang paling kami takutkan dalam hidup ini adalah saat kami
telah terlibat dalam sebuah pekerjaan sementara hati kami tak sepenuhnya
memiliki keyakinan untuk sukses dalam bidang pekerjaan tersebut, walaupun tak
separah itu, mungkin sekarang kami sedang mendekati kondisi tersebut, kondisi
ini benar-benar menjadi tekanan yang hebat. Kami menganggap bisnis yang kami
jalani saat ini bukan sekedar sebagai pekerjaan, lebih jauh dari itu kami
menganggapnya pertaruhan, langkah awal yang penuh keraguan dalam hal ini sama
saja dengan perlahan-lahan mengerogoti pondasi yang sudah kami bangun
sebelumnya, dan ini bukan hanya menghambat, tapi juga mengancam kami secara
keseluruhan.
Dulu kami melihat apa yang kami kerjakan saat ini adalah
sebagai sebuah peluang penting dan boleh jadi menjadi langkah awal loncatan
pada bisnis yang sedang kami kerjakan saat itu. Nampaknya perjalanan tak
sepenuhnya seperti yang kami bayangkan, ada banyak kendala dan pergeseran
pemikiran, kendala sendiri bagi kami bukanlah sebuah masalah serius, ia adalah
sebuah tantangan yang akan menjadikan bisnis kami semakin dinamis, yang paling
berat kami rasakan justru pergeseran pemikiran karena ia menyerang tepat pada
jantung pertahanan. Kami belum sepenuhnya bisa mengidentifikasi kondisi ini,
apakah karena kelesuan pasar yang menyebabkan terbersit sebuah pemikiran untuk
beralih menjalankan cita-cita lama yang sempat terhenti dulu, kami belum bisa
mengidentifikasinya.
Beberapa waktu yang lalu kami sempat membaca sebuah artikel
bisnis di kompas.com yang menceritakan kesuksesan seorang wanita pada bisnis
yang ditekuninya, ternyata rahasinya adalah dia menganggap pekerjaan apapun
yang tengah dilakukan sebagai pekerjaan yang akan dilakukannya seumur hidup,
kami membenarkan pernyataan tersebut, tak mungkin seseorang bisa sukses tanpa
memiliki keyakinan bahwa bisnis yang digelutinya adalah jalan hidupnya. Maka
jika saat ini kami sedang mempertanyakan keyakinan kami dalam pekerjaan ini,
rasanya kesuksesan itu tak akan kami dapatkan.
Bagi kami sendiri pantang untuk menarik kembali keputusan
yang sudah dipertimbangkan masak-masak dan akhirnya diambil, kenyataan seperti itu
rasanya seperti menyerah kalah terhadap tekanan bisnis dan itu berarti kami
gagal dalam satu tahap ujian hidup. Dan kami sadar menyerah itu bukan semata
soal keputusan atau untung dan rugi, tapi soal mentalitas yang merupakan gambaran kepribadian. Berulangkali
kami terlibat dalam pertarungan di dalam diri bahwa selagi dalam kami dalam
keraguan, itu sama saja dengan menyia nyiakan waktu yang tak akan pernah dapat
ditarik kembali, sementara dorongan untuk mengambil langkah baru terus-menerus
membuat hati kami bimbang.
Dan kami perlu juga menyampaikan, bahwa ini bukan
semata-mata hanya menyangkut pertimbangan rasional dan pengambilan keputusan
bisnis, di dalamnya juga kait-mengait persoalan pribadi yang belum tuntas, ego
dan keinginan yang bukan bersumber pada rasionalitas turut mengambil bagian
dalam ruwetnya persoalan ini, maka kejernihan pikiran dalam melihat persoalan
ini benar-benar sangat dibutuhkan, sementara kau tau bahwa sebagian besar
kehidupan manusia itu ditentukan oleh bukan yang rasional dan sadar, tetapi
justru di bawah pengaruh alam bawah sadar yang sangat sulit dikendalikan.
Kami sebenarnya tak melihat sebuah kelemahan apapun terhadap
bisnis yang kami kerjakan saat ini, karena itu dulu kami pun sangat bersemangat
memutuskan dan menjalankannya, walaupun saat itu kami juga menentukan jangka
waktu dalam melaksanakan kegiatan bisnis ini, agar kami dapat mengevaluasinya
kelak dan dari padanya kami dapat mengambil keputusan lagi. Tapi kau tau
keyakinan itu mudah saja digoyahkan dan kami merasa di dalam hati kami bahwa
kami harus bersabar terhadap situasi ini sambil menciptakan peluang-peluang
baru dan menjalankan scenario bisnis yang sudah kami rencanakan, walaupun kami
benar-benar dalam kebimbangan, tapi kami tak dapat membohongi hati kecil kami
agar tetap bersabar dalam situasi ini.
Lebih jauh menyangkut pemikiran bisnis lain yang pelan-pelan menggeser keyakinan kami pada bisnis yang sedang kami jalani saat ini, sebenarnya kami masih memiliki peluang untuk
mencicilnya dari tempat kami sekarang, walaupun memang lokasinya berjauhan,
setidaknya kami bisa mempersiapkan apa saja yang diperlukan dari jauh dan dari
sekarang, agar pada saatnya nanti kami tak perlu lagi mengulang dari nol. Lagipula
setelah diskusi dengan seorang kawan beberapa waktu yang lalu, ternyata
dia juga mengerjakan konsep yang sama dengan apa yang kami pikirkan dari Jakarta sementara lokasi bisnisnya ada di Malang, tempat yang cukup jauh
dan sejauh ini dia berhasil mengelola bisnisnya, kenapa kami harus mengambil pusing dengan pikiran liar kami, yang mungkin egois dan tak rasional ini?
Akhirnya tak ada yang bisa menyelamatkan diri kami kecuali
Allah dan diri kami sendiri, orang di luar dalam hal ini hanya bisa memberikan
motivasi dan semangat, sementara keyakinan itu harus kami bangkitkan sendiri,
iya! Membangkitkan keyakinan, karena itulah yang kami butuhkan saat ini. Rasanya
kami tak pantas mengeluh seperti ini sementara banyak orang diluar sana tak
memiliki banyak pilihan dan kesempatan dalam hidupnya, sedangkan kami masih
memiliki pilihan dan peluang itu, kau tau itu barang langka yang tak semua
orang mampu mengenalinya dan memanfaatkannya dengan baik, nampaknya kami kurang mensyukuri karunia yang
Maha Kuasa anugerahkan kepada kami, barangkali itulah sumber kekacauannya.
Sebuah catatan untuk mereka yang sedang bimbang terhadap bisnis yang sedang digelutinya, apa yang sedang kau pikirikan tak lebih dari ketakutan-ketakutan tak rasional yang bersumber dari kelemahan diri dan ego kemanusiaan, segera keluar dari keraguanmu, buatlah sebuah keputusan, lakukan dengan mantap dan bersabarlah, Allah maha mengetahui hambanya yang berjuang di jalannya dan Allah tidak akan mensia-siakan mereka.
Sebuah catatan untuk mereka yang sedang bimbang terhadap bisnis yang sedang digelutinya, apa yang sedang kau pikirikan tak lebih dari ketakutan-ketakutan tak rasional yang bersumber dari kelemahan diri dan ego kemanusiaan, segera keluar dari keraguanmu, buatlah sebuah keputusan, lakukan dengan mantap dan bersabarlah, Allah maha mengetahui hambanya yang berjuang di jalannya dan Allah tidak akan mensia-siakan mereka.